Kamis, 28 Januari 2010

WARGA ENGGANO DI USIR BABI

mungkin anda menganggap judul tulisan itu mengada ada,tetapi itulah enggano...penuh oleh banyak hal aneh yang mengada ada,harga standar bensin di SPBU Rp 4500 tetapi eceran di enggano Rp.10.000, mesyarakat enggano di larang membawa bahan bakar sendiri sendiri dengan alasan keselamatan,di takutkan terjadi kebakaran di kapal jika masyarakat di bebaskan membawa BBM dari bengkulu.aturan ini di anggap mengada ada oleh warga enggano, dengan berkilah belum pernah ada kejadian ferry terbakar karena masyarakat membawa BBM ke enggano,orang enggano juga punya pemikiran yang waras dan tidak akan membawa BBM dalam wadah yang rawan serta tidak akan menaruh BBM sembarangan di kapal sehingga membahayakan keselamatan,masyarakat juga berkata bahwa harga BBM di enggano dahulu tidak semahal sekarang dan BBM tak pernah langka.
        warga di usir babi...? yang ini tidak mengada ada tuan tuan, Terutama buat di ketahui para pejabat yang duduk di puncak kekuasaan,melalui blog ini saya akan menceritakan kepada anda semua akan kepedihan hidup warga enggano,terutama warga transmigran.
         mereka datang ke enggano berharap menemukan perbaikan taraf hidup,namun inilah fakta yang mereka temukan di enggano :
                              .rumah yang mereka dapatkan hanyalah rumah berdinding papan berlantai tanah,rumah ini hanya disekat dua, tidak di ketahui mana kamar dan mana dapur,rumah ini tidak memiliki sarana buang air (kakus/WC), dan sudah berupakan suatu keberuntungan jika mereka memilki sumur, wc yang di buat hanyalah berupa tanah yang di bentuk seadanya lalu di siram dengan semen,wc itu tanpa lubang pembuangan dan tanpa safety tank, ( proyek mengada ada,bukan..? ) di sini mereka di cekik oleh tingginya harga harga barang sementara penghasilan mereka rendah,jikalau ada hasil panen, hasil panen itu benyak terbuang karena tak bisa di angkut akibat badan jalan sebagai sarana transportasi utama tak pernah menjadi perhatian serius.komoditas yang berada dalam katagori rawan misalkan buah buahan seperti pisang jarang bisa di jual karena tak sesuai antara harga dan dana transportasi yang di keluarkan.
                              sekarang penderitaan mereka bertambah karena hampir tak ada tanaman yang selamat dari serangan hama babi,bahkan pernah dalam suatu daerah transmigrasi, 1400 batang pisang dalam luasan satu hectare di musnahkan babi dalam satu malam.
                                selama ini masyarakat mencoba melakukan perburuan namun cara ini tidak begitu efective karena tidak seimbangnya jumlah antara babi yang mati dengan babi yang lahir,beberapa orang melakukan pemasangan racun babi,hasilnya cukup efective dalam skala kecil namun dalam skala besar hal itu tidak bisa di lakukan karena harga racun babi begitu tinggi.
                                 tanah di enggano sangat subur, namun apalah arti kesuburan jikalau kita tak dapat bercocok tanam ? banyak petani di enggano yang berkata bahwa betapa nyamannya hidup di enggano jika hama babi bisa di tanggulangi, salah satu hal penghambat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan warga enggano adalah masalah hama babi, jika hama yang satu ini bisa di tanggulangi di jamin kesejahteraan petani enggano akan segera meningkat karena mereka dapat menanam banyak komoditas dengan aman, selama ini babi menyerang hampir semua jenis tanaman,kacang,jagung,kakao,ubi bahkan pisang....lalu apa yang dapat mereka lakukan dalam kondisi seperti ini ?, masyarakat enggano tak perlu RASKIN dan BLT,cukup tuntaskan hama babi,maka mereka akan sejahtera dengan sendirinya.
                              penanggulangan hama babi dari enggano sesungguhnya tidak terlampau rumit dan tidak menelan biaya yang sangat besar,apalagi jika di tinjau dari ukuran sebuah keberhasilan peningkatan taraf hidup dalam jangka panjang.hanya saja di perlukan kekompakan dan kerja sama,silahkan menghubungi kami jika ada yang berkenan membantu,kami memiliki solusi.
                              
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar